Ini Dia Penyebab Plafon Retak Pada Sambungan Papan Gypsum
Penyebab plafon retak dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saya kategorikan menjadi tiga, yaitu faktor alam, faktor internal, dan faktor tukang yang mengerjakannya.
Seperti apa ketiga faktor tersebut, akan saya uraikan secara singkat dan ringkas dalam pembahasan artikel kali ini, di mana sebelumnya sudah dijelaskan juga bagaimana cara memperbaikinya.
Faktor Pertama
Faktor pertama penyebab plafon retak adalah goncangan alam, seperti gempa bumi, penyusutan tanah di lokasi rumah, dan lain-lain. Faktor alam ini tidak bisa kita hindari dan tidak bisa kita salahkan.
Misalnya, terjadi gempa bumi adalah peringatan bagi kita semua, terutama yang terdampak, agar selalu ingat dan tidak lupa kepada Sang Pencipta.
Oleh karena itu, sering-seringlah kita berikhtiar mencari rezeki agar kehidupan kita berjalan baik, dan ingatlah untuk selalu bersyukur atas setiap rezeki yang kita peroleh.
Faktor Kedua
Faktor kedua penyebab retak pada sambungan plafon gypsum adalah faktor internal. Misalnya, jika tuan rumah naik ke atap rumah dan tidak sengaja menginjak rangka plafon. Tujuan tuan rumah naik mungkin saja untuk bersembunyi dari penagih utang atau bermain petak umpet dengan istrinya—saya juga tidak tahu.
Namun yang pasti, ketika tuan rumah naik di atas plafon dan tanpa sadar menginjak permukaan rangka plafon, ini bisa menjadi salah satu penyebab plafon retak. Jika bukan tuan rumah, bisa jadi tukang listrik yang naik untuk menyambung kabel dan tanpa sengaja menginjak rangka plafon.
Dua faktor di atas—alam dan internal—sebenarnya jarang terjadi. Lalu, faktor apa yang menyebabkan sering terjadi retak, khususnya pada plafon gypsum, dan jenis plafon lainnya seperti plafon triplek atau GRC?
Penyebab Retak pada Plafon
Faktor ketiga, yang sudah saya sebutkan di awal, adalah faktor tukang yang mengerjakan pemasangan plafon. Ya, tukang plafon yang memasang plafon di rumah Anda adalah salah satu penyebab utama plafon yang dibuat sering mengalami retak.
Penyebab plafon retak sering kali disebabkan oleh hal-hal sepele selama proses pengerjaan, seperti:
- Jarak rangka plafon yang terlalu jauh.
- Jumlah penyangga rangka plafon ke atap yang terlalu sedikit.
- Sambungan gypsum yang tidak di-cutter, sehingga dempul tidak dapat masuk dengan baik.
- Jarak skrup pada penutup rangka plafon yang terlalu jauh.
- Tidak menggunakan plester gypsum.
- Dempulan yang terlalu tipis.
Komponen-komponen di atas sering kali dianggap sepele oleh tukang plafon, padahal semua merupakan rangkaian atau proses yang harus dilalui agar plafon dapat kuat dan anti-retak. Intinya, agar plafon tidak retak, perlu dihindari goyangan yang parah pada seluruh permukaan plafon.
Jika jarak rangka plafon terlalu jauh, potensi goncangan pada plafon akan semakin besar. Begitu juga dengan tongkat penyangga atau gantungan dari rangka plafon ke atap rumah; jika terlalu jauh, potensi berat yang dihasilkan plafon akan menyebabkan goyangan.
Dempulan yang tidak masuk dengan baik pada sambungan plafon gypsum juga merupakan penyebab seringnya plafon retak. Selain itu, jarak skrup pada papan gypsum yang terlalu jauh dapat menyebabkan plafon jatuh karena kurangnya dukungan.
Kesimpulan
Sekarang, jika Anda bertanya siapa yang harus disalahkan atas plafon yang retak—apakah tuan rumah, tukang, atau bahkan tetangga yang lewat—maka mungkin lebih baik menyalahkan rumput yang bergoyang. Sebagai saran, bagi Anda yang ingin memasang plafon, hati-hatilah dalam memilih tukang. Dan bagi tukang, jangan terburu-buru dalam pengerjaan; perhatikan detail-detail kecil agar pekerjaan Anda semakin sukses.
Demikianlah penyebab plafon retak pada sambungan papan gypsum. Semoga informasi ini bermanfaat! Silakan dibagikan jika Anda merasa ini berguna bagi teman-teman Anda. Terima kasih atas kunjungannya.